Month: April 2025

  • Cara Menghitung Kapasitas Drag Setting dan lbs Joran UL

    Kapasitas Drag setting dan Lbs Joran UL adalah hal yang penting diperhitungkan bagi para angler yang hobi Casting. Kombinasi dari kelenturan, panjang dan ukuran drag setting akan berpengaruh pada jauhnya lemparan dan kemungkinan menjaga strike ikan tidak lepas saat casting.

    Menghitungan Set Drag Maksimal joran UL

    Langkah pertama yang harus diketahui adalah silahkan baca spesifikasi joran. Pada umumnya Joran casting kategori UL dan L adalah

    1. 2-6 lb
    2. 4-8 lb

    Mari kita misalkan mengambil joran dengan spesifikasi 2-6 lb. Joran ini akan memiliki cincin dan daya lentur yang cocok untuk senar 2 sampai 6 lb untuk tipe PE dan maksimal 4 lb untuk senar tipe Monoline ayau Nylon.

    Aturan umum biasanya untuk Senar PE yang memiliki daya lentur kurang biasanya drag setting di atur pada 25%-30% dan 50% untuk Nylon. Dengan demikian ketahanan joran dapat dihitung sebagai berikut:

    1. PE 2-6 lb

    6 lb x 30% = 1.8 lbs atau 0,81 kg

    2. Pe 4 lb

    4 lb x 50% = 2.0 lbs = 0.90 kg


    Joran merupakan merupakan salah satu piranti mancing dengan model dan action yang berbeda beda. Sehingga berbagai pemancing galau untuk menentukan jenis joran yang sesuai sehingga bisa balance dengan set piranti yang digunakan.

    Beberapa pabrikan joran sendiri tidak memiliki patokan baku yang bisa dijadikan standart untuk ukuran lbs joran, hal ini bekerjsama sangat menyulitkan pemancing sendiri lebih lebih yang memiliki budget pas – pasan.

    Ada dua hal yang sering dilakukan oleh pabrikan joran untuk mensiasati biar brand mereka tetap cantik ialah menurunkan ukuran lbs joran sehingga resiko patah dikala pemakaian bisa diminimalisir misal : kapasitas lbs joran 8 lbs ditulis 6 lbs dst. Yang kedua memaksimalkan disain joran dengan cara menggunakan ukuran ring guide sesuai dengan besar senar yang digunakan sehingga menghindari pemakaian senar yang melebihi kapasitas yang dianjurkan. Khusus untuk joran joran lbs kecil (ultra light dan light) menentukan panjang handle joran juga menjadi alternatif lain sehingga sensasi fight dengan ikan akan lebih terasa, terutama dilema setting drag, dimana handle pandek yang ditahan satu tangan akan jauh lebih terasa ukuran dragnya (karena penggunaan drag ukuran kecil) dibanding handle panjang yang bisa ditahan oleh siku/ ketiak sehingga settingan drag pada reel akan terasa lebih ringan (belum maksimal). Hal ini tentunya akan sangat riskan kalau kita tidak sett drag pasa reel dengan benar sebelumnya, bisa jadi dikala fight dengan ikan kita tiba-tiba menaikan drag melebihi kapasitas senar sehingga senar putus atau bahkan rod patah kalau pemakaian senar melebihi kapasitas joran.

    Pada pertemuan kali ini kita akan membahas cara manual mengukur lbs joran dengan cara melaksanakan setting drag biar kita menerima daya redam joran maksimal sesuai dengan kapasitas senar yang kita gunakan.

    Kita ambil teladan joran 2- 6 lb, kita bisa lakukan pengetesan dengan menggunakan senar maks 6 lb untuk PE dan 4 lb untuk senar mono, dengan menggunakan setting drag 25-30 persen untuk senar PE 6 lb. Tentunya berbeda sekali dengan senar mono terutama senar nylon yang bisa sampai maks 50 persen, sebab memiliki daya redam lebih baik dan hanya mengalami drop sedikit sekali dibanding PE setelah disimpul apalagi kalau penggunaan simpul untuk nylon bisa diatas 90 %.

    Adapun caranya: pertama-tama pasang set piranti dan masukan senar ke ring guide, kemudian posisikan joran tegak vertikal ( khusus joran dengan lbs kecil) tahan joran bisa menggunakan kaki. Kemudian ikat senar ke timbangan (bisa menggunakan timbangan digital atau sejenisnya). Setelah semua siap tarik senar( dilakukan  oleh 2 orang) dan mulai kencangkan drag berlahan sampai sesuai dengan nilai drag yang aman ialah 25 sampai 30 persen kekuatan senar.

    Setelah kita dapatkan drag sebesar 0.9 kg (kondisi joran aman dari resiko patah) kemudian tarik senar dengan hentakan, disini kita bisa melihat kemampuan daya redam joran sebelum drag reel berputar dan senar keluar dari spool reel dengan melihat lengkungan joran (derajat joran tidak melebihi 45 derajat). Jika joran sedikit sekali meredam hentakan dengan sedikit lengkung sampai drag reel keluar artinya kapasitas redam joran diatas 6 lb.

    Perlu diperhatikan ialah action joran itu sendiri (biasanya tertulis di spec joran) baik reguler fast, atau fast tapper, sebab titik lifting power joran berbeda2. Kita bisa lihat dari kedua video berikut ini dengan action joran fast dan reguler fast :

    https://youtube.com/watch?v=QS8XlbTKUAA%3Ffeature%3Dplayer_embedded
    https://youtube.com/watch?v=QS8XlbTKUAA%3Ffeature%3Dplayer_embedded

    Selain mengetahui kapasitas maks joran kita juga bisa melihat kapasitas minium joran dengan cara yang sama, misal joran 2-6 lb, kita bisa mempergunakan senar ukuran 2 lb, 3lb, 4lb atau tetap menggunakan 6lb dengan catatan drag yang kita setting diangka 2 lb ialah 2 x 30 ÷ 100 = 0.6 lbs atau 0.6 ÷ 2.2 = 0.27 kg bisa di bulatkan 0.3 kg.

    Apa manfaat balance tackle pada piranti UL

    Rod patah akhir menggukan senar 6lb pada joran 3lb

    Piranti ultra light baik joran maupun senar akan sangat rawan putus atau joran patah, sebab lbs nya yang kecil sehingga kalau power kita terlalu over tanpa diimbangi setting drag dan balance tackle kita akan mengalami banyak masalah, entah sebentar -sebentar harus ikat leader atau kemungkinan terburuk joran patah yang pasti bikin sakit kepala kalau kita harus kehilangan banyak lure yang hargaanya tidak murah.

    Joran yang kapasitasnya melebihi 6lb menurut standart pabrikan joran ialah 2-6 masuk kategori Ultra light sedangkan 4-8 lb masuk kategori light, akan memiliki daya redam kurang maksimal hal ini sangat dibutuhkan bagi penggunaan senar2 ukuran kecil (dibawah 6lb) sebab daya elongasi leader sendiri akan sangat minim bisa dimaksimalkan sebelum senar pe mengalami break (putus) bahkan kalau kita mancing di spot2 yang rawan sekali ukiran tentunya kita harus menggunakan leader sampai 2 kali lipat kekuatan PE, sehingga semua akan bertumpu pada kemampuan daya redam joran itu sendiri untuk menghandle setiap hentakan.

    Joran dengan kapasitas over diatas 6lb juga akan rawan sekali putus dikala cast sebab louding joran akan berbalik sangat cepat sampai beresiko terjadi hentakan pada senar PE. Selain itu joran yang terlalu over juga tidak akan bisa maksimal untuk long cast dengan ukuran lure dibawah 7 gr.

    Begitu juga sebaliknya kalau lbs joran dibawah kapasitas lbs senar sudah pasti akan bermasalah.

    Kesimpulan dengan setting drag berbagai hal hal yang kita bisa dapatkan antara lain kita bisa memaksimalkan kemampuan piranti, kita bisa memperoleh piranti yang sesuai dengan kemampuan dan abjad kita, kita bisa menerima piranti yang balance dll. Selamat mencoba semoga bermanfaat.

  • Membaca Spesifikasi Joran Pancing dan Action Play Fishing Road

    Spesifikasi Joran Pancing sangat penting bagi para angler. Spesifikasi ini menentukan cara memancing, spot mancing yang sesuai dengan teknik mancing yang pas. Informasi spesifikasi ini dapat dilihat di bagian road yang selalu disertakan oleh ProdusenJoran.

    Spesifikasi Joran

    Spesifikasi Joran atau Fishing pada umumnya terbagi atas 3 informasi teknis dan 4 informasi bahan jorang Adapun informasi tersebut adalah

    1. Panjang joran
    2. Kekauatan Tahanan Beban (PE – lbs)
    3. Berat Maksimum Lure
    4. Cast Tipe seperti Jigging atau Casting
    5. Bahan seperti Fiber atau Karbon
    6. Bentuk Joran yakni Solid atau Hollow
    7. One piece atau Mulitpiece

    Pembahasan kali ini kita batasu 3 informasi teknis saja terlebih dahulu yakni Panjang Joran, Kekuatan Beban dan Lure Weigth

    1. Length

    Length adalah panjang joran. Spesifikasi ini sangat penting yang menentukan action joran. bererti panjang sesuatu joran merupakan spesifikasi yang wajib ada di keterangan joran kesayangan kita. Seringkali kita menjumpai kiraan panjang di joran kita tertulis dengan  feet ( “ ). Hal ini tentunya sangat membingungkan kita kerana pemancing  umumnya lebih familiar senang dengan kiraan centimeter (cm).

    Sebagai contoh joran dengan spesifikasi length 602. Hal ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa panjang joran tersebut adalah 180 cm.  Angka 180 cm muncul apabila kita mengetahui bahwa 1 feet = 30.48 cm. 6.0“ x 30,480= 182.88 cm. maka diambil rata-rata bahwa panjang joran tersebut adalah 180 cm. sementara angka kod 2 dibelakang angka 60 merupakan kod section (jumlah sambungan) joran yang bererti joran kira 2 sambung(section)

    Line WT

    Istilah line WT atau line weight merupakan kiraan ukuran  maksimal yang boleh digunakan pada joran kita.  Sebagai contoh spesifikasi joran dengan line WT  10-20 lbs  dipastikan kekuatan joran itu hanya mampu menahan beban seberat 9 kilogram (maksimal). Hal ini berdasarkan pada kiraan bahwa 1 lbs =0,0454 kilogram. Maka jika line wt  joran kita adalah 20 lbs kita tinggal kalikan saja dengan cara 0,454 x 20 =9.08 kilogram.

    PE 1-3, PE 2-4, PE 3-6

    Apabila para pemancing memiliki joran  jigging atau popping pastinya akan menemukan tulisan seperti PE 1-3, PE 2-4 dan seterusnya. Angka pada PE 1-3 sebagai contoh mempunyai erti kemampunan sesuatu joran (line weight)  menggunakan braided PE 1 dan maksimal PE 3. Sama halnya dengan keterangan PE 2-4 dimana joran kita lebih mampu menggunakan PE size 2 dengan penggunaan maksimal PE 4.

    Pengiraan keterangan PE bukan tanpa alasan oleh pembekal, kerana tiap joran mempunyai kemampuan maksimal  tersendiri

    Cast Weight

    Cast weight sebenarnya merujuk pada berat maksimal lure(umpan) yang sanggup dilontarkan oleh joran kita. Sebagai  contoh apabila di joran kita tertulis keterangan CW atau cast weight 8-20gr, maka penggunaan lure yang sangat direkemen adalah lure dengan berat antara 7-20 gram. Apabila kita menggunakan lure dibawah 7 gram, kemungkinan lure yang kita lempar tidak akan mencapai  terjauh (long cast) yang kita inginkan.

    Sementara apabila lure yang kita gunakan menglebihi had 20 gram dikhuatirkan akan merusak blank serta section joran kita.

    Lure Weight

    Lure weight sebenarnya tidak jauh berbeza dengan cast weight hanya kiraan saja  menggunakan kiraan Oz.  Cara kiraan lure Weight yang menggunakan kiraan Oz adalah sebagai berikut :

    1 Oz = 28,349 gram

    Maka apabila di joran kita tertulis Lure Weight nya 3/8 Oz bererti 3 dibagi 8 x 28,349 gram = 10,63 gram yang jika diambil keseluruhannya adalah 11 gram.

    Apa yang pasti setiap generasi sebenarnya wajib memainkan peranan dalam mendidik kearah pancingan yang lebih sihat. Usah mengutuk, usah menghina dan usah mendabik dada jika ilmu hanya setakat sepuntung rokok yang akan habis. Usah menjadi seperti signal starhub yang kejap-kejap bagus, kejap-kejap hancur .
    Golongan muda hormatilah golongan yang lebih tua begitu juga sebaliknya yang menganggap diri tu hebat hormatlah yang muda. Usahlah mengangkat diri konon2 telalu hebat sehingga boleh mencecah langit. Kita semua manusia biasa yang hidup di dekad yang berlainan teknologi dan aliran. Yang lama sepatutnya mendidik yang baru dengan adap yang sesuai dan yang baru menghormati yang lama. Di sinilah ilmu lama dan baru akan bertembung untuk kombinasi pancingan yang lebih mantap.
    Ingat misi kita ialah memancing bukan berpolitik.

    JIKA ADA KEKURANGAN PADA PERKONGSIAN KALI INI ..KAMI DARI TOKKELEN ANGLERS MEMINTA MAAF …HARAP DPTLAH ILMU YG SEDIKIT INI MEMBERI MANFAAT PADA PEMANCING SEMUA..SALAM STRIKE DAN SALAM 1 HOBBY

  • Tips Mancing Ikan Laosan – Blue Threadfin

    Tips Mancing Ikan Laosan – Blue Threadfin

    Buat kalian yang suka mancing di daerah muara dan pinggiran laut, berikut ini ada tips mancing ikan Laosan. Ikan Laosan banyak ditemukan di daerah pesisir dengan kondisi Pantai tidak begitu berombak.

    Tips Mancing Ikan Laosan

    Ikan Laosan (Eleutheronema tetradactylum), kadang disebut Ikan Kuru merupakan ikan penguhuni pesisir benua Asia mulai dari Teluk Persia, hingga Jepang dan Australia. Buat kalian yang suka mancing pinggiran akan akrab dengan ikan ini karena sering terlihat bermian di sekitar karang atau batu di pinggir pantai.

    Blue Threadfin Ikan Laosan Tips mancing

    Untuk tempat mancing sendiri biasanya para pemancing/angler selalu menuju ke bagian batu-batu besar yang letaknya berdekatan dengan patung macan. Jenis ikan yang sering di dapatkan di tempat ini berupa ikan kerapu, laosan, tigawaja, kiper, kakap putih, dan lain – lain. 

    Penampakan tempat/spot mancing di dekat patung macan

    Nah, kebetulan pada kesempatan ini saya menggunakan teknik mancing rucahan dengan umpan udang mati kupas, karena kenapa ? diperkirakan masih musim tigawaja, dan saya pun nagih dengan tarikan ikan tigawaja. Sebernya sih bukan cuma lagi musim ikan tigawaja doang, tapi bareng juga dengan musim ikan laosan. Ngomong – ngomong soal ikan laosan / threadfin fish, saya kira awalnya ikan ini sama dengan yang disebut ikan payus, tapi setelah saya perhatikan dan cari di situs Fish Identification, ternyata mereka itu lumayan memiliki perbedaan haha. 

    Perbedaan antara ikan laosan dan ikan payus

    Saya menggunakan rangkaian pancing kumis dengan 1 kail dan berat timah yang hanya beberapa gram, tidak lebih dari 200 gram (kira – kira). Serta senar PE disambung dengan leader yang selalu menjadi pilihan, krn jujur aja lebih senang pakai senar PE yang tipis – tipis kemudian disambung dengan leader ketimbang pakai senar nilon atau mono. 

    Jenis rangkaian yang saya gunakan

    Saya menggunakan rangkaian pancing kumis dengan 1 kail dan berat timah yang hanya beberapa gram, tidak lebih dari 200 gram (kira – kira). Serta senar PE disambung dengan leader yang selalu menjadi pilihan, krn jujur aja lebih senang pakai senar PE yang tipis – tipis kemudian disambung dengan leader ketimbang pakai senar full nilon atau mono. Lamanya mancing dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 11.00 siang karena tidak kuat panas lebih dari jam 11 siang haha, tidak hanya ikan laosan yang saya dapatkan, namun ada juga ikan tigawaja ukuran 2 – 3 jarian, dan ikan kaca piring, ikan layur, dan anakan ikan talang – talang (queen fish).

    Hasil ikan tangkapan

    Oke, sekian cerita mancing di part 2 ini, nantikan part selanjutnya! salam strike!

  • Dampak Buruk Tayangan Mancing

    Acara mancing menjadi salah satu tayangan yang banyak ditonton dan sedikit menginfluence banyak orang untuk ikut mengeluti olahraga dan hobi mancing. Tidak hanya memiliki nilai Positif, terdapat juga dampak buruk tayangan mancing.

    Dampak Buruk Acara Mancing

    Pagi ini seorang teman menanyakan operator mancing di Raja Ampat untuk tamunya. Kemudian teman yang lain bertanya bukankah di raja ampat daerah konservasi dan dilarang memancing. Hal ini diiyakan oleh teman yang pertama. Beliau juga mengeluh bahwa tamu yang akan kesana itu adalah pemancing lama yang masih old school banget.”Buat dia mancing itu ya naikin ikan. Gak ada tuh yang namanya release, berapa sih yang diambil pemancing dibanding garong pukat, excuse-nya selalu begitu…” keluh teman yang pertama.

    Effek tayangan mancing yang dishoot pada lokasi-lokasi konservasi membuat orang-orang berduit namun “tidak memiliki otak” dengan mudahnya merusak daerah konservasi tersebut.

    Rusaknya terumbu karang bukan hanya akibat ikan-ikannya diambil, tapi juga karena gesekan atau ketiban jangkar (ini yang fatal dan sering), polusi (oli, bensin bocor, sampah) dll. Terumbu karang yang butuh puluhan hingga ratusan tahun, akan rusak dalam sekejab. Apalagi semakin banyaknya orang-orang berduit namun “tak punya otak” yang terinspirasi oleh tayangan-tayangan mancing yang diambil pada daerah-daerah konservasi.

    Semoga tulisan ini bisa menyadarkan pihak2 yang berkepentingan terhadap pelestarian lingkungan untuk meredam napsu yang dapat merusak lingkungan.
    #lirik_rumah_produksi_tayangan_mancing

  • Kamus Istilah Mancing Indonesia dan Inggirs

    Kamus Mancing

    Berikut ini istilah kamus mancing di Indonesia baik dalam bahasa lokal maupun bahasa Inggris.

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Inggris

    Anggler : Pemancing

    Big Game : Mancing dengan target Ikan besar, Ex : Tuna, Rubi, Escolar

    1. ANGLER = Pemancing.
    2. BIG GAME FISHING TOURNAMENT = Turnamen ikan-ikan besar, dilakukan di laut dalam & biasanya ikan utama yang menjadi sasaran adalah jenis marlin atau layaran.
    3. BILLFISH  = Jenis ikan berparuh, termasuk marlin hitam, marlin biru, marlin loreng, ikan tondak, dan ikan layaran.
    4. BACKLASH = Kusutnya line pada reel akibat salah casting (melempar) umpan,biasanya terjadi pada reel baitcasting.
    5. BAIT FINESSE (BFC) = Merupakan istilah untuk pengguna reel baitcasting namun dengan kapasitas piranti yang sangat ringan.
    6. Reel BC = Merupakan singkatan dari Reel Baitcasting yang merupakan jenis reel Overhead
    7. BLACK MARLIN = marlin hitam, setuhuk hitam, Makaira indica.
    8. BLUE MARLIN = Makaira nigricans.
    9. BONCOS = Merupakan istilah yang sering dipakai oleh para pemancing dari indonesia setelah selesai mancing namun tidak memperoleh satupun hasil dari memancing.
    10. CATCH & RELEASE = Memancing ikan kemudian hasil pancingan dilepaskan, sebelum dilepaskan kembali biasanya angler mangambil foto sebagai bukti angler telah berhasil memancing ikan tersebut. Istilah ini biasanya digunakan pada jenis-jenis ikan billfish, GT walaupun tidak tertutup kemungkinan digunkan untuk jenis ikan lain. Hal ini dilakukan untuk melindungi jenis-jenis ikan tertentu dari kemusnahan selain itu untuk pelestarian ikan dan melatih pemancing untuk tidak melakukkan over fishing. mungkin cara seperti ini seing dipertontonkan dalam acara mancing di televisi-televisi swasta.
    11. DRAG = Putaran mati pada ril penggulung (spinning reel ).FISHING KNOT=Simpul – simpul yang lazim digunakan untuk mancing.
    12. FISH FINDER/DEPTH SOUNDER = Alat berbentuk monitor untuk mencari lokasi ikan. Depth sounder ini terdiri dari tranducer yg berfungsi sbg sensor & monitor yang berguna untuk menampilkan hasil gambar dasar laut.
    13. FISHING BOAT= Kapal mancing.
    14. FORMASI = Federasi Olah Raga Mancing Seluruh Indonesia, pertama didirikan tahun 1993.
    15. GPS = Global Positioning System, peralatan elektronik untuk mencari/menandai koordinat suatu tempat tertentu. Biasa dipakai pemancing untuk mencari tandes ikan atau lokasi yang banyak ikannya.
    16. GALATAMA = Istilah Galatama diambil dari istilah liga sepakbola Indonesia jaman dulu yang intinya adalah lomba yang memperebutkan juara peringkat. Jadi mancing Galatama adalah mancing dengan target menjadi Juara dalam pertandingan mancing. Biasanya memperebutkan Juara induk terberat 1, Juara induk terberat 2, Juara induk terberat 3, dan Juara Prestasi (Total tangkapan terbanyak).
    17. HOOK = Mata kail.
    18. HOOK UP atau STRIKE = Kail menancap di mulut ikan atau umpan disambar ikan.
    19. HAND LINE = Memancing tanpa menggunakan joran dan reel alias langsung pake tangan. Namun tetap pake line dan mata pancing.
    20. IGFA = International Game Fish Association, organisasi mancing dunia yg berkantor pusat di Florida, Amerika Serikat.
    21. JIGHEAD = Mata kail yang di lengkapi bandul timah di ujung kepalanya. Mata kail ini khusus untuk lure softplastik dan worm.
    22. KONAHEAD = Umpan tiruan menyerupai cumi-cumi, biasanya dipakai untuk memancing dengan cara menonda (trolling) untuk jenis ikan marlin atau layaran.
    23. KENUR = Senar pancing, bisa berupa monofilamen (senar berserat tunggal) atau Braided (berserat banyak).
    24. LEADER = Pada dasarnya adalah Line yang menghubungkan line utama kita dengan umpan. Jadi leader posisinya selalu paling dekat dengan umpan.Bagian line kita yang terletak paling ujung selalu mendapat tugas paling berat, karena kemungkinan bagian ini akan kena gigit, bergesekan dengan badan/sirip ikan, bergesekkan dengan lunas kapal, bergesekkan dengan karang, dll. Oleh karena itu digunakanlah leader/tali pandu. Leader biasanya berkekuatan lebih besar dari line utama karena tugasnya yang lebih berat.
    25. LIVE BAIT = Umpan hidup biasanya udang, kodok ataupun sotong yg masih hidup.
    26. LBS = POUND, satuan pound berasal dari bahasa latin “pendere” yang artinya menimbang , bahasa latinnya adalah “libra” yang berarti timbangan atau keseimbangan. Dipakai oleh bangsa romawi sebagai satuan massa yang sama dengan pound, kadang2 kita menyebutnya libs, sebetulnya kepanjangan dari lbs adalah international avoirdupois pound ini digunakan oleh inggris pada undang undang “Weights and Measures Act” pada tahun 1963. pound (lbs) dan kilogram dijadikan satuan ukuran massa. 1 pound/Lbs = 0,45359 kilogram
    27. LURE = Umpan buatan berbentuk mainan ikan-ikanan biasanya digunakan dalam teknik Casting, Popping, Jigging, Trolling, dan Fly fishing. Jenis Lure: popper, konahead, minnow, chugger, jerk-bait, stick-bait, pencil, metal jig, spoon, spinner, softplastic, worm, flies, buggy, frogy dan lain -lain.
    28. MANCING HARIAN= Mancing satu harian penuh dengan membayar uang sewa kolam.
    29. MANCING KILOAN = Mancing dengan sistem memancing terlebih dahulu lalu menimbang perolehan ikan yg terpancing dan membayar sebesar apa yg diperoleh berdasarkan satuan KILOGRAM kemudian ikan di bawa pulang.
    30. MOCEL = Suatu kondisi dimana pemancing sedang menggulung senar setelah mendapatkan ikan namun ikan tersebut lepas bisa karena kurang menancap kailnya maupun senar putus.
    31. NGOTREK =Pelampung bergoyang seperti mesin jahit ketika umpan dimakan ikan.
    32. NGOYOR = Memancing langsung masuk ke dalam air biasanya dengan kedalaman air sepinggang orang dewasa.
    33. OUTTRIGGER = Tiang penghela yang dipasang di sisi kapal, gunanya untuk merentangkan kenur agar tidak berimpitan.
    34. REEL = Ril, alat penggulung, bisa berbentuk spinning, spincast, baitcasting atau trolling.
    35. RIGGING= Rangkaian kail pada umpan.
    36. ROD = Joran / gagang pancing. Bahannya mulai dari yg tradisional seperti dari bambu sampai yang grafit.
    37. SAILFISH = ikan layaran.
    38. SWIVEL atau KILI-KILI= Penyambung yang bisa berputar ukuran dan bentuknya bentuknya bermacam macam.
    39. SPOT= Titik lokasi dimana target ikan terlihat atau diperkirakan ada.
    40. TAG = Label yg ditancapkan pada ikan berisi informasi nomor tag & alamat lembaga resmi yg mengeluarkannya. Setiap nomor tag nantinya akan disertai informasi mengenai keterangan tentang spesies ikan, perkiraan panjang & berat ikan, tanggal & tempat ikan terpancing, nama & alamat pemancing, serta nama kapal & kaptennya. Informasi ini dikirim ke lembaga yg mengeluarkan tag tersebut. Program tag ini pertama kali dilaksanakan pd tahun 1963. Organisasi yang khusus mengelola informasi labeling ikan berparuh adalah The Billfish Foundation.
    41. TAG & RELEASE  = Label lalu Lepas, ikan yg tertangkap hanya diberi label, lalu dilepaskan kembali. Istilah ini biasanya digunakan pada jenis ikan berparuh (billfish), walaupun tidak tertutup kemungkinan penggunaannya pd jenis ikan lain. Hal ini dilakukan untuk melindungi jenis-jenis ikan tertentu terhadap kemusnahan.
    42. TEGEG = Joran panjang dan ramping tanpa menggunakan reel. Tegeg ada yg 1 piece atau yang berbentuk antena.
    43. UL = UL adalah ultra light fishing dimana piranti mancing yang digunakan berukuran kecil dari joran, reel, senar, hingga lure.
    44. WIREMAN = Orang yang memegang tali pandu, bertugas menarik ikan yang sudah naik ke permukaan dan mendekatkan ke pinggir kapal.
    45. YFT/TUNA SIRIP KUNING = Yellowfin Tuna/ Thunnus albacares.
  • Daerah Penangkapan dan Spot Mancing Ikan – Fishing Ground

    Daerah Penangkapan dan Spot Mancing Ikan

    A. Pengertian Daerah Penangkapan Ikan

    Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan serta ekonomis.

    Suatu wilayah perairan laut dapat dikatakan sebagai “daerah penangkapan ikan” apabila terjadi interaksi antara sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan denganteknologi penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan. Halini dapat diterangkan bahwa walaupun pada suatu areal perairan terdapat sumberdaya ikan yang menjadi target penangkapan tetapi alat tangkap tidak dapat dioperasikan yang dikarenakan berbagai faktor, seperti antara lain keadaan cuaca, maka kawasan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai daerah penangkapan ikan demikian pula jika terjadi sebaliknya.

    Sebab-Sebab Utama Jenis ikan berkumpul disuatu daerah perairan. a. Ikan-Ikan tersebut memiliki perairan yang cocok untuk hidupnya. b. Mencari makanan. c. Mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.

    B. Karakteristik Daerah Penangkapan Ikan

    Kondisi-kondisi yang perlu dijadikan acuan dalam menentukan daerah penangkapan ikan adalah sebagai berikut :

    1. Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut. Kepadatan dari distribusi ikan tersebut berubah menurut musim, khususnya pada ikan pelagis. Daerah yang sesuai untuk habitat ikan, oleh karena itu, secara alamiah diketahui sebagai daerah penangkapan ikan. Kondisi yang diperlukan sebagai daerah penangkapan ikan harus dimungkinkan dengan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk ikan. Tetapi ikan dapat dengan bebas memilih tempat tinggal dengan kehendak mereka sendiri menurut keadaan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Oleh karena itu, jika mereka tinggal untuk waktu yang agak lebih panjang pada suatu tempat tertentu, tempat tersebut akan menjadi daerah penangkapan ikan.
    2. Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi nelayan. Umumnya perairan pantai yang bisa menjadi daerah penagkapan ikan memiliki kaitan dengan kelimpahan makanan untuk ikan. Tetapi terkadang pada perairan tersebut susah untuk dilakukan pengoperasian alat tangkap, khususnya peralatan jaring karena keberadaan kerumunan bebatuan dan karang koral walaupun itu sangat berpotensi menjadi pelabuhan. Terkadang tempat tersebut memiliki arus yang menghanyutkan dan perbedaan pasang surut yang besar. Pada tempat tersebut para nelayan sedemikian perlu memperhatikan untuk menghiraukan mengoperasikan alat tangkap. Terkadang mereka menggunakan trap nets, gill nets dan peralatan memancing ikan sebagai ganti peralatan jaring seperti jaring trawl dan purse seine. Sebaliknya, daerah penangkapan lepas pantai tidak mempunyai kondisi seperti itu, tapi keadaan menyedihkan datang dari cuaca yang buruk dan ombak yang tinggi. Para nelayan juga harus mengatasi kondisi buruk ini dengan efektif menggunakan peralatan menangkap ikan.
    3. Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis. Ini sangat alamiah di mana manajemen akan berdiri atau jatuh pada keseimbangan antara jumlah investasi dan pemasukan. Anggaran dasar yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi menjadi dua komponen, yakni modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan kapal perikanan, dan modal tidak tetap seperti gaji pegawai, konsumsi bahan bakar dan biaya perbekalan. Para manajer perikanan harus membuat keuntungan pada setiap operasi. Jika daerah penagkapan tersebut terlalu jauh dari pelabuhan, itu akan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jika usaha perikanan tersebut benar-benar memiliki harapan yang besar, usaha yang dijalankan mungkin boleh pergi ke tempat yang lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus demikian dapat memperoleh keuntungan dengan manajemen usaha perikanan. Jika kita dapat membuat alat untuk meningkatkan efisiensi usaha perikanan seperti menggunakan mesin perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat juga memperbesar kapasitas kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih jauh.

    Daerah penangkapan ikan juga dikontrol oleh permintaan pasar untuk ikan. Permintaan untuk produk ikan akan dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan dari tempat tersebut, sebagai contoh, adalah baru saja dikembangkan sebagai daerah penangkapan ikan. Jadi, daerah penangkapan ikan selalu memiliki nilai yang relatif, berhubungan dengan keseimbangan ekonomi, daerah penangkapan ikan lainnya, efisiensi usaha perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar. Begitulah, harus selalu berusaha menemukan daerah penangkapan ikan yang ekonomis dan efektif dari metode penangkapan ikan yang dimodernisasi.

    C. Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan

    Hal pertama yang harus kita ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan menurut spesis ikan dan dari musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas dengan sesuai pemahaman dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan. Metode pemilihan akan dibahas sebagai berikut

    1. Asumsi awal tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.
    2. Asumsi awal tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman menangkap ikan yang lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan penangkapan ikan masa lampau.
    3. Pemilihan daerah penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan dengan seksama jarak dari pangkalan, kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain sebagainya.

    D. Klasifikasi Daerah Penangkapan Ikan


    A). Berdasarkan Daerah Operasinya.

    1. Littoral Zone Fishing Ground

    2. Coastal Fishing Ground

    3. High Sea Fishing Ground

    4. Island Waters Fishing Ground

    B). Berdasarkan Alat dan Metode Penangkapannya

    1. Fixed Trap Net Fishing Ground

    2. Lift Net Fishing Ground

    3. Purse Seine Fishing Ground

    4. Trawl Net Fishing Ground

    5. Gill Net Fishing Ground

    6. Angling Fishing Ground

    C). Berdasarkan Jenis Ikan Target Penangkapan

    1. Sardine Fishing Ground

    2. Mackerel Fishing Ground

    3. Bonito Fishing Ground

    4. Tuna Fishing Ground

    D). Berdasarkan Habitat Ikannya.

    1. Demersal Fishing Ground

    2. Pelagic Fishing Ground

    3. Shallow Fishing Ground

    E). Berdasarkan Kedalaman Perairannya.

    1. Shallow Sea Fishing Ground

    2. Deep Sea Fishing Ground

    F). Berdasarkan Nama Perairannya.

    1. Cina Selatan Sea Fishing Ground

    2. Banda Sea Fishing Ground

    3. Samudera Sea Fishing Ground

    4. Arafura Sea Fishing Ground

    G). Berdasarkan Letak Perairannya.

    1. Laut Fishing Ground

    2. Sungai Fishing Ground

    3. Danau Fishing Ground

    4. Rawa Fishing Ground