Jenis-Jenis ikan Muara dan Mangrove. Buat kalian para caster mania, tentu saja tidak asing lagi dengan jenis ikan yang menghuni muara dan ekosistem bakau.
Suasana air yang kadang asin kadang tawar membuat ikan-ikan tersebut sebagai ikan air Payau. Apa saja jenis ikan tersebut/ berikut ini ulasannya.
Daftar Isi
Jenis Ikan Muara
1. Barramundi
Barramundi atau Lates calcalifer merupakan ikan dari keluarga kakap atau kakap Putih. Ikan ini memiliki banyak nama seperti :
- Ceplek (Jawa)
- Kanja (Makassar)
- Salamata (Makassar)
Baramundi masuk dalam katageori ikan Predator muara yang punya karakteristik garang. Tidak heran jika para pemancing muara tipikal casting menjadi Kakap Putih ini sebagai Ikan Target.
Ukurannya juga bervariasi dengan ukuran maksimla hingga 9 Kg. Beberapa daerah menyebutnya ikan Sadel karena ukurannya seperti Sadel Motor.
2. Mangrove Jack
Mangrove Jack atau MJ adalah ikan taregt yang sufatnya ganas. Ukurannya kecil sebagaimana kakap pada umumnya, namun tarikannya sangatlah kuat.
populer di DIY Jateng dengan sebutan Mangar. Atau bahasa lainnya kakap payau/kakap bakau/Mangrove Red Snapper / mangrove jack atau Jambian. salah satu predator dari keluarga snapper/kakap yang cukup menjadi buruan angler di wilayah muara dan payau.
Ikan ini biasa terkena mata kail para pemancing yang menggunakan teknik mancing ngoncer atau dasaran dengan umpan hidup. bahkan memungkinkan juga untuk di-casting.
Mangar ini sering tertangkap pancing dengan ukuran 3ons hingga 3kg, jarang ukuran 4kg keatas yang tertangkap oleh para
pemancing kecuali di daerah mangrove-mangrove hutan lindung yang memang menjadi wilayah konservasinya.
Tapi pernah kita mendapati mangrove jack sekitar ukuran 4kg lebih, tapi sampai saat ini belum terulang kembali di wilayah mangrove pesisir selatan ini.
Ikan ini termasuk jenis predator yang cukup agresif apalagi di malam hari.
3. Kerapu Muara (Epinephelus Coioides)
Kerapu yang ada di muara atau perairan payau dan mangrove umumnya disebut kerapu balong, sejenis kerapu yang memang biasa berdiam di wilayah muara.
Ikan yang satu ini cukup agresif dalam mencari makan, karena termasuk predator juga di air asin dan payau juga.
Biasanya sore atau pagi cukup agresif untuk berkeliling sekitaran tempat persembunyiaannya untuk mencari makan. Dan untuk ukuran yang besar diatas 1kg lebih banyak terdapat di pesisiran pantai yang tersambung dengan muara.
4. Kakap Batu (Macolor Niger)
Bahasa internasionalnya, Rock-Snapper. Ikan ini juga terkadang ke wilayah muara untuk mencari makan, buruannya sejenis crsutacea dan ikan ikan kecil. Salah satu ikan perenang cepat di wilayah terumbu yang sering ditemukan di wilayah perairan payau.
Kalau yang ukuran kecil hamper mirip dengan bibit gurami. Ikan ini berwarna hitam hingga kadang disebut dengan ikan kakap hitam.
5. Ikan Tanda-tanda (Lutjanus Mahogoni)
Ikan ini juga keluarga kakap/snapper dengan ciri khas bulatan/tanda hitam di ekornya. Ikan ini umumnya dipancing dengan kail seukuran telapak tangan orang dewasa, belum kita temui seukuran satu kilogram atau lebih.
Ikan ini menjadi triger/pemicu adanya predator di tempat itu/perairan payau. Karena jika ketika memancing di muara kita mendapat ikan ini, berarti disitu ada predator yang biasanya barramundi yang cukup lumayan besar. Memang Baramundi tidak memakan jenis kakap ini, namun hanya berebut wilayah dan makanan.
6. kerang-kerong (Terapon Jarbua)
Ini salah satu jenis ikan dari keluarga Terapon , dengan cirikhas sisik bergaris-garis hitam dari punggung hingga perut, melintang dari kepal ke ekornya.
Ikan ini juga sering terdapat di muara dan perairan payau, dengan besar tidak lebih dari 1kg. ikan ini walaupun agresif namun ukurannya kecil-kecil rata-rata 4-7ons.
Untuk di wilayah luar muara seperti perairan pantai ikan ini mampu berkembang lebih besar dibanding yang berada di kawasan perairan payau. Oleh banyak warga sekitaran muara dan pantai, ikan ini juga sering disebut terongan.
7. Kiper (Scatophagus Argus)
Ini adalah ikan yang cukup menyenangkan dipancing, karena diwilayah selatan jawa, khususnya DIY Jateng banyak angler yang terfokus mancing ikan jenis ini. Selain lezat dijadikan olahan makan ikan ini juga bagus untuk dipelihara di aquarium.
Ikan kiper ini rata-rata juga kecil yang sering ditangkap para pemancing. Sering ditemui juga dikawasan mangrove dan perairan payau. Terkadang ikan ini menyukai arus dangkal yang cukup deras. seperti wilayah muara yang berbatu ketika air laut surut. Banyak yang memancing ikan ini bahkan anak kecil sering mencari jenis ikan ini beramai ramai dengan jalan ataupun pancing.
8. Blanak/belanak (Moolgarda Seheli)
Nah, ini ikan sejuta angler. Maksudnya banyak sekali pemancing yang mengidolakan ikan ini sebagai buruan utama. Karena cukup lezat untuk diolah sebagai makanan, atau bahkan dijual sebagai tambahan penghasilan.
Ikan ini juga sekarang menjadi komoditas yang cukup stabil harganya. Bahkan dibeberapa modern mart/supermarket juga sudah banyak didisplay di penjualannya.
Ikan belanak biasa dipancing dengan umpan buatan, seperti terigu, gula, mentega, garam, dibuat adonan kemudian dikukus.
Ikan belanak atau blanak ini jika masih berukuran kecil bisa juga menjadi tanda bahwa ditempat tersebut ada predator yang siap menyambar mereka kapan pun.
9. Buso/Bosso (Glossogoblus Gluris)
Ikan boso atau atau bloso ini kadang disebut ikan pemalas atau ikan bodoh, bisa didapatkan ketika air cukup tenang. Ikan ini disebut pemalas karena memang jarang berpindah tempat seperti ikan-ikan yang lainnya.
Ikan ini masih berkerabat dengan ikan betutu air tawar, dilihat dari ciri fisiknya pun juga mirip.
Jarang pemancing mendapat ikan ini, karena memang ikan ini biasa sebunyi di balik-balik lumpur atau rerumputan sekitar perairan payau.
Ikan ini sebenarnya sering ke permukaan ketika air sedikit jernih atau ketika air muara surut bersama surutnya air laut di pantai.
10. Keting/Kating (Mystus Singaringan)
Kadang disebut kating/lundu , ikan yang bersenjata tajam sejenis patil di atas kepalanya dan disirip depan samping kanan kiri kepala.
Di Muara ikan ini sering kita dapatnya dengan ukuran 2 jari orang dewasa, tapi ketika sudah musimnya dan air keruh ditambah arus air deras banyak ukuran 1kg lebih yang bias didapatkan.
Selain di pesisir pantai dan laut dangkal, ikan ini juga sering terdapat diwilayah perairan payau.
Tapi hati-hati dengan patilnya, cukup menyakitkan jiga terkena.
11. Baby GT (Caranx Ignobilis)
Atau baby Giant-Trevally, sering biasanya di pancing dengan umpan udang dengan kail kecil. Jika pada musim bertelurnya GT dewasa, maka anak-anak ikan ini akan bermigrasi ke muara untuk mencari makan dan berlindung dari predator laut.
Ukuran paling besar yang pernah kita dapatkan untuk ikan ini adalah 5ons, itu cukup besar untuk ukuran baby GT.
Ketika beranjak dewasa, ikan ini akan segera kembali ke laut lepas dimulai dari muara dan akhirnya tersebar ke seluruh lautan dangkal dan juga kadang menghuni karang dengan schooling atau bergerombol untuk mencari makan dan berlindung dari predator yang lebih besar.
12. Bandeng (Chanos chanos)
Kadang pun ada bandeng juga yang bisa didapat, karena ada nener atau bibit bandeng dapat terbawa oleh arus/aliran tambak yang ada disekitaran muara/mangrove.
Bibit yang biasanya tidak rata mendapat makan akan tetap kecil dan ketika ada aliran air dari tambak bahkan mungkin kebocoran akan terbawa bersama air dari tambak tersebut menjadi bandeng liar di muara dan perairan payau lainnya.
13. Kepiting Mangrove (Scylla Paramamosain)
Walaupun bukan jenis ikan, tapi kepiting ini akan kita sebutkan juga, karena memang banyak terdapat diwilayah perairan payau ataupun mangrove, dan sering terkena kail para pemancing, bahkan.
Ini salah satu jenis kepiting yang untuk ukuran dewasa cukup besar, dan cukup enak juga menurut para pecinta hidangan kepiting. Selain sering terkena pancing, binatang ini juga sering didapatkan dengan cara dijebak dengan sebuah kandang kecil yang diberi umpan.
Kepiting ini bisa tumbuh hingga sebesar 1-2kg per ekornya. Biasa warga sekitaran muara menyebutnya kepiting hijau, karena memang warnanya cokelat kehijau-hijauan.